Langsung ke konten utama

Dear Husband, Everywhere is A Dying City

I understand why overthinking is a bad habit, not just a psychological issue, sometimes it can even lead to sinslots of them. But we live in a dying city, although just like in everywhere else. It's so tiring to see such a fast-paced world. No rest, no emotion, people race to reach higher places... Although how high is high enough? I don't know.

I'm dreaming of a simple and unsophisticated life. Anyway in the surah Quraish, a blessed person has enough to eat and is safe against fear. No Ferrari, no 4-storey house, no Gucci... Just a simple meal and protection. And yes, that's true... How much can you eat before your stomach exploded? 

We don't need a lot...

We just need simple things...

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (4)

But today, even food and security is a privilege, so are housing, clothing, healthcare, and education.

Indeed, we live in a crossroad of ideologies. This worldthat's dyinghas developed Capitalism to its finest. That's why, again, it's dying.

While the idealthat's deemed utopian by the people and thus abandonedis the one that we chose to believe could re-arrange the world. Islam.

By that, by counter-attacking the status quo, we should expect a bumpy road ahead. But even a bumpy road has checkpoints... gas station... rest area... masajid?

Even a thunderous sea could hinder a smooth-sailing ship. But if it's wrecked, you and I still could swim to get to the harbors, right?

Dear husband, and we're not alone. We still have The One and Only, Illahi Rabbi, Allah subhanahu wata'ala.

He won't let us drown uselessly.

Perhaps in the midst of that bumpy road, He would give us a Jeep.

Or before that ship is wrecked, He would give us a helicopter. 😅

Or kind-hearted people to meet...

It means, there's a lot of things in the future we don't know yet. As mysterious as it is, Allah Knows it all. 

Believe that He does His part.

And let us do our part...

As a team,

would you?


.


Earth, 14 June 2025

kucingmasjid_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membedah Baqa' dalam Diri

Manusia fitrahnya memang dilengkapi dengan naluri-naluri ( gharaiz ( plural ), gharizah ( singular )). Yang pertama ada naluri ingin menyembah sesuatu ( gharizah tadayyun ), kemudian naluri ingin mencintai ( gharizah nau' ), dan terakhir naluri mempertahankan diri ( baqa' ). Bagi orang yang pernah membaca kitab ulama kontemporer, Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani pasti aware  dengan naluri alamiah manusia ini. Mempunyai naluri itu tidak dosa, karena mau bagaimana lagi? Itu sudah karakter alami manusia. Jadi, pahala dan dosa hanya berlaku dalam konteks bagaimana cara manusia memuaskan naluri itu, dengan cara-cara yang halal kah atau haram? Sepertinya dalam analisis saya terhadap diri sendiri, naluri saya yang paling dominan adalah baqa' . Ego saya sangat keras dan tinggi, dan jika tidak didudukkan saya tahu saya sangat berpotensi membuat dosa karena hal itu suatu hari nanti. Kemudian akhir-akhir ini saya kembali berada di persimpangan jalan dimana gharizah baqa'  saya tersent...

MONOLOGUE DISCUSSION #1: Apakah Usulan Pelaksanaan Sistem Ekonomi Islam Intoleran?

  (video lebih lengkap ada di Instagram / Tiktok @kucingmasjid_) Rekan-rekan pasti pernah mendengar tentang sistem ekonomi Islam ya? Mungkin secara umum ataupun secara detail… Jadi, beberapa tahun terakhir ini saya mulai memiliki ketertarikan mempelajari sistem ekonomi Islam; membaca buku-buku ekonomi Islam, ikut webinar, atau bahkan diskusi dua arah dengan orang-orang yang lebih mafhum. Terbesit di dalam benak saya tuh… wah masya Allah ya sistem ekonomi Islam ini itu super daebak, wanbyokhae , ajib yang pasti bakal membawa maslahat kalau bisa direalisasikan. Tapi sembari itu, dalam benak saya perang pemikiran langsung was wus was wus , ibarat melakukan diskusi tapi ‘monolog’ dengan sudut hati saya yang ingin meng- counter attack ideasi pelaksanaan sistem ekonomi Islam itu sendiri di era yang katanya ‘modern’ ini, sambil juga otak saya mereka ulang opini banyak orang di sekitar saya yang merasa sistem ekonomi Islam tersebut terlalu utopis untuk saat ini. Namun, benarkah de...